Minggu, 28 November 2010

aku dan indonesiaku

sebelum kita masuk lebih jauh mengenai warga negara indonesia, saya harus terlebih dahulu memahami diri saya sebagai warga negara

sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya saya menjalankan berbagai kewajiban saya sebagai warga negara. apa saja yang merupakan kewajiban warga negara?
kewajiban kita sebagai warga negara secara mendasar di rangkum dalam sumpah pemuda. namun, kini kewajiban kita sebagai warga negara semakin berkembang. dari hanya berlandaskan pancasila dan semangat perjuangan, kini kita harus wajib membayar pajak, menaati segala peraturan negara, ikut melaksanankan pembangunan negara baik dalam konteks pendidikan dan dalam pembangunan secara fisik.

berbagai perntanyaan berkecamuk di dalam diri saya. apakah saya sudah menjalankan kewajiban saya sebagai warga negara? apakah saya pantas di sebut sebagai warna negara indonesia? pertanyaan tersebut belum dapat saya jawab. bagaimana dengan anda?

Kamis, 28 Oktober 2010

individu keluarga dan masyarakat

Dalam hal ini individu bisa dikatakan sebagai manusia perseorangan pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’, sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko, individu tersebut menjalani sejumlah bentuk sosialisasi. Sosialisasi inilah yang membantu individu mengembangkan ketiga aspeknya tersebut.

Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola pengasuhan anak di dalam keluarga, mengingat salah satu fungsi keluarga adalah sebagai media transmisi atas nilai, norma dan simbol yang dianut masyarakat kepada anggotanya yang baru. Di masyarakat terdapat berbagai bentuk keluarga di mana dalam proses pengorganisasiannya mempunyai latar belakang maksud dan tujuannya sendiri. Pranata keluarga ini bukanlah merupakan fenomena yang tetap melainkan sebuah fenomena yang berubah, karena di dalam pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis. Krisis tersebut oleh sebagian kalangan dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata keluarga ini. Akan tetapi bagi kalangan yang lain apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga ini akan tetap survive.

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.

Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk memenuhi keperluan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.

Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.

Penduduk Masyarakat dan kebudayaan

Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosila budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedan berjalan atau bergeser kita memrlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangta perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic).

Konsep-konsep penting tersebut antara lain internalisasi (internalization) , sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation). Kemudian ada juga evolusi kebudayaan (cultural evolution) yang mengamati perkembangan kebudayaan manusia dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang semakin lama semakin kompleks. Serta juga ada difusi (diffusion) yaiu peneybaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses lain adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing oleh warga suatu masyarakat, yaitu proses akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation). Akhirnya ada proses pemabahruan atau inovasi (innovation), yang berhubungan erat dengan penemuan baru (discovery dan invention).

Proses Belajar Kebudayaan Sendiri

Proses Internalisasi. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk mengembangkan berbagai mavam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimuli yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya.

Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.

Proses sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya yag menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi dalam bahas Indonesia juga berarti “pembudayaan”. Sorang individu dalam hidupnya juga sering meniru dan membudayakan berbagai macam tindakan setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu telah diinternalisasi dalam kepribadiannya.

Proses evolusi Sosial

Prose Microscopic dan Macroscopic Dalam Evolusi Sosial. Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secar detail (microscopic), atau dapat juga dipandang dari jauh hanya dengan memperhatiakn perubahan-perubahan yang besar saja (macroscopic). Proses evolusi sosial budaya yang dianalisa secara detail akan membuka mata seorang peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam setiap masyarakat di dunia.

Proses-Proses Berulang dalam Evolusi Sosial Budaya. Proses ini mengenai suatu aktivitas dalam sebuah lingkunagn atau suata adat dimana aktivitas yang dilakukan terus berulang. Dan aktivitas yang dimaksud biasanya aktivitas yang menyimpang atau diluar kehendak prilaku. Namun pada suatu ketika dan sering terjadi aktivitas tersebut selalu berulang (recurent) dalam kehidupan sehari-hari disetiap masyarakat. Sampai akhirnya masyarakat tidak bisa mempertahankan adatnya lagi, karena terbiasa dengan penyimpangan-penyimpangan tersebut. Maka masyrakat terpaksa memberi konsesinya, dan adat serta aturan diubah sesuai dengan keperluan baru dari indibidu-individu didalam masyarakat.

Proses Mengarah dalam Evokusi Kebudayaan. Dengan mengambil jangka waktu yang panjang maka akan terlihat prubahan-perubahan besar yang seolah bersifat menentukan arah (dirctional) dari sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang bersangkutan. Sebagai contoh misalnya tingkat kebudayaan manusia yang berawal dari Neolitik, kemudian berubah menjadi Mesoltk dan akhirnya berubah menuju Paleolitik.

Proses Difusi.

Peneyebaran Manusia. Ilmu Paleoantropologi memperkirakan bahwa manusia terjadi di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan sekarang makhluk itu sudah menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Hal ini dapat diterangkan dengan dengan adanya proses pembiakan dan gerka penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adpatsi fisik dan sosial budaya.

Penyebaran Unsur-Unsur Kebudayaan. Bersamaan dengan penyebaran dan migrasi kelompok-kelompok manusia di muka bumi, turut pula tersebar unsur-unsur kebudayaan dan sejarah dari proses penyebaran unsur penyebaran kebudayaan seluruh penjuru dunia yang disebut proses difusi (diffusion). Salah satu bentuk difusi dibawa oleh kelompok-kelompok yang bermigrasi. Namun bisa juga tanpaadanaya migrasi, tetapi karena ada individu-individu yang membawa unsur-unsur kebudayaan itu, dan mereka adalah para pedagang dan pelaut.

Akulturasi dan Pembauran atau Asimilasi.

Akulturasi. Poses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan dioalh kedalm kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Asimilasi. Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.

Pembaruan atau Inovasi

Inovasi dan Penemuan. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.

Discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Discovery baru menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.

Pendorong Penemuan Baru. Faktor-faktor pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru anatar lain :

1. Kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan.

2. Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan.

3. Sistem perangsang bagi aktivitas mencpta dalam masyarakat.

Kamis, 14 Oktober 2010

Pengaruh Budaya Barat

Pengaruh kebudayaan barat

Dewasa ini, dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, manusia mulai bersikap untuk hidup serba praktis, cepat, dan efisien. Dengan gaya hidup seperti ini, kebiasaan terdahulu yang telah ada perlahan mulai di tinggalkan. Terutama cara hidup yang berhubungan dengan adat dan budaya. Saat ini, sesuatu yang bersifat adat dan budaya di cap sebagai kebiasaan kuno dan menyebalkan. Karena itulah saat ini banyak orang yang meninggalkan kebiasaan tersebut, bahkan untuk mempelajarinya saja mereka enggan. Ini adalah salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi , terutama di Indonesia yang notabene moral dan kesadaran masyarakat Indonesia akan kebudayaan dan jati diri bangsa sendiri sangat rendah.

Masyarakat Indonesia cenderung mudah terlarut dan mengikuti budaya asing, terutama budaya barat. Sebut saja berbagai acara televisi lokal yang hampir seluruhnya paling tidak menggunakan bahasa inggris sebagai menyegar suasana. Dalam berberapa konteks, pengaruh budaya barat dalam kebudayaan kita memiliki efek yang baik, namun apabila tidak kita saring dengan benar dan seluruh budaya mereka kita resap, dampaknya akan sangat berbahaya. Karena pada dasarnya pribadi masyarakat timur dan barat memiliki perbedaan yang besar baik dalam konteks sosial, agama, ekonomi, budaya, cara hidup, dan lain-lain.

salah satu pengaruh negatif yang sangat terlihat saat ini adalah cara berpakaian masyarakat kita yang perlahan mulai mengikuti cara berpakaian orang barat. nenek moyang kita memiliki pribadi yang sopan, halus, dan berbudi pekerti yang sangat halus. karena itulah pakaian-pakaian pada masa itu hampir semuanya dapat di bilang tertutup. hal ini bertolak belakang dengan cara berpakaian orang barat yang serba minim dan menonjolkan bentuk tubuh.

ini adalah salah satu dampak negatif budaya barat yang telah kita sadari sejak lama. namun entah mengapa kita tidak pernah merubah sikap kita yang terlalu terbuka akan budaya luar. setidaknya kita sebagai bangsa yang besar, kita harus dapat memahami dan bangga akan budaya kita. mengapa kini kita malu menggunakan batik, sedangkan kita berbangga hati mengenakan baju minim di depan umum. sungguh ironis. bangsa yang besar adalah bangsa yang sadar akan jati dirinya. semoga masyarakat kita tersadar akan hal ini. sekian.

Senin, 04 Oktober 2010

Manusia

Kita sebagai manusia pasti pernah bertanya, “Apakah aku?” “Siapa diriku?” “Mengapa aku ada?”
Jika kita mencari definisi dan arti dari setiap pertanyaan itu, maka kita akan menemukan banyak sekali definisi dan jawaban dari berbagai literatur dengan berbagai sudut pandang mereka. Mereka mendefinisikan manusia dengan berbagai macam pendapat. namun, menurut saya jawaban tersebut hanya dapat di jawab oleh diri kita sendiri sebagai manusia. Karena setiap manusia memiliki jasad, akal, pemikiran dan kepribadian masing – masing sehingga tidak akan pernah ada jawaban akan definisi manusia hakiki yang dapat mencakup seluruh kepribadian tiap manusiadi muka bumi ini. Karena itulah saya akan membuat tulisan tentang manusia ini tidak merajuk pada sumber manapun. Maka definisi manusia dalam tulisan ini adalah gambaran dari diri saya sebagai manusia.

Manusia sebagai makhluk tertinggi ciptaan tuhan di bekali oleh akal dan pikiran yang membedakannya dengan hewan dan di berikan hawa nafsu yang membedakannya dari malaikat ciptaan tuhan. Manusia sebagai pemimpin di muka bumi di anugrahi akal dan hawa nafsu yang membuat mereka dapat memutuskan tindakan mereka sendiri. Anugrah ini membuat manusia dapat menciptakan sesuatu, dan terus berpikir maju kedepan. Manusia memiliki akal dan pikiran tersatukan dengan hawa nafsu yang di sebut emosi dan perasaan. Ini adalah anugrah tertinggi yang di berika oleh tuhan. Yang membuat setiap manusia di muka bumi ini berbeda satu sama lain. Termasuk diri saya.

Terlahir di keluarga sederhana pada tanggal 15 Desember tahun 1992. Nama saya Riza Fathurohman, putra pertama dari pasangan Agus Dwi Haryanto dan Siti Chotimah. Saat itu adalah saat dimana sejarah saya sebagai manusia mulai tertulis. Dengan tangisan yang cukup keras dan berat badan yang cukup besar saat terlahir sudah cukup membuat kedua orang tua saya tersenyum lebar. Itu lah saat dimana saya membuat orang tua saya tersenyum pertama kali. Hari – hari sebagai manusia baru di dunia ini di isi dengan kehadiran kakek dan nenek. Mereka menemaniku dan memanjakan ku bersama kedua orang tua sejak lahir hingga aku berumur 4 tahun. Sikap saya yang lucu, wajahku yang bulat sudah cukup untuk membuat mereka semua tersenyum lebar. Hingga saat saya memasuki taman kanak-kanak, asaya pindah dari rumah kakek dan nenek ku di Halim Perdana Kusuma ke Condet batuampar. saya pun memasuki masa taman kanak-kanak. Laporan dari guru yang mengatakan bahwa saya aktif di kelas membuat orang tua ku tersenyum. Masa sekolah dasar pun akhirnya saya jalani. Mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD saya mendapat peringkat 1, dan untuk pertama kalinya hasil prestasi saya tidak membuat orang tua saya senyum seperti pada prestasi ku saat taman kanak-kanak. Mungkin prestasi itu sudah menjadi hal yang biasa untuk mereka. Aku pun mencari cara lain agar mendapatkan senyuman dan perhatian seperti saat aku masih taman kanak-kanak. Berlanjut hingga duduk di kursi SMP dan SMA, hal-hal yang membuat orang tua saya tersenyum seperti dahulu kini seakan tidak berarti lagi. Entah mengapa, mungkinkan mereka menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar yang ku lakukan seperti dahulu untuk tersenyum? saya pun memahaminya, karena manusia tidak pernah puas. Beracu pada paham tersebut saya terus berusaha mebuat kedua orang tua saya tersenyum.
Setelah lulus dari bangku SMA akhirnya saya dapat memberikan suatu prestasi yang dapat membuat kedua orang tua saya tersenyum lebar. Saya di terima di Universitas Indonesia fakultas Teknik kimia. Namun, hal itu jauh dari keinginan saya yang tidak dapat menembus tekhik informatika Universitas Indonesia dan akhirnya saya memilih untuk duduk di kursi binaan Universitas Gunadarma. Banyak celaan dan ejekan dari ayah saya karena lepasnya saya dari Universitas Indonesia. Teknik informatika Universitas Gunadarma. Bersamanya akan saya buktikan bahwa semua perkataan mereka adalah salah. Senyum mereka adalah salah satu dari tujuan hidup saya.

Dengan sedikit kilasan kehidupan saya, maka manusia dalam anggapan saya adalah makhluk yang sangat kompleks karena di bekali logika dan perasaan yang di mana jika saling beradu akan menghasilkan emosi yang sangat menarik. membuat manusia berprilaku unik berdasarkan kepribadiannya. Manusia akan berbuat apapun untuk memenuhi egonya saat itu juga, tidak akan pernah puas dan menuntut untuk selalu lebih. demikianlah tulisan ini saya buat untuk mendifinisikan manusia dalam aspek rohani yang beracu pada sedikit kilasan kehidupan saya. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Segala bentuk masukan dari pembaca saya sambut dengan baik. Terimakasih.

Jumat, 21 November 2008

VIDEO GOBLOK..!!

Yep..yep.. semalem gue nginep drmh denyar.. n pas bru bgun tdr gw buka you tube..
niat'a sh mau liat video A7X Live concert smalem.. eh malah nemu video GOBLOK bgt dari 2 orang gila yg berasal dri philipina..!!
wkwk.. lo semua musti liat.. !!

Wannabe



GIRLFRIEND (Avril Lavigne)



VOLARE



MARIMAR



Masih buanyak lagee di you tube... haha.. have fun :D

Senin, 17 November 2008

My Stuff..!

Ahoi.. karena gue bingung bijimane lg cara supaya postingan gw jdi 5 BiJi, so gw perkenalkan aja dehh mainan gue sehari2.. no offense lho..







ini mainan gue yg paling gue sayang!!! Yamaha F1ZR...ni motor yg gue pake tiap hari bwt sekolah n kebut"an.. Tiger? Scorpio? CBR? Satria? hayookk sini gw jabanin.. slama gag lawan ninja KRR or king korekan yakh.. n balapan'a trek pendek yah :D mtr gw yg ini punya gigi cm sampe 4.. jadi kalo trek panjang... ya mikir"lah gue.. :P
oh iya.. ni mtr barang pribadi gue alias beli pke uang sndiri,modif pke uang sndiri,n bensin jg beli sndiri.. Top speed'a yg udh gw cba skitar 140KM/H'an wkwkwk...







yg kedua.. motor bapak gue.. gile bener.. kalah gue.. kerja pake ginian..haha.. Kawasakin NINJA 250R.. gede banget.. gua aj kbanting ma ni mtr.. pegel bawa'a.. Top Speed'a yg prnh gw cb skitar 190KM/H'an.. msh standar bgt pabrik...







yg terakhir.. HONDA NSR 150 SP 2001.. ni mtr dulu bekas om gue.. n pas klz 3 SMP, gue bawa sempet 3 bulanan eh tb" tabrakan di depan HEK.. gr" ada orang buka pintu mobil ngasal aja... di ganti rugi sih.. tapi cuma cukup bwd ngecat ulang.. sementara bodi'a ancur.. lgsung di jual dh ma bokap.. T.T







ni foto yg lebih jelas'a.. kalo yg ini punya orang.. punya gue yg diatas noh..yang item..hhiks.. T.T
belum pernah di bawa ngebut.. dulu SMP blm brani ngebut.. Top Speed'a sh kt org" 200KM/H Lebih..

oke"... Note.. Posting diatas cuman buat ngisi space.. no offense..